Romo Samuel: “Carilah Dahulu Kerajaan Allah, Maka Semua Akan Ditambahkan Kepadamu”

Bekasi,SuaraClara – Sabtu pagi (8/11/2025), halaman Gereja Santa Clara tampak ramai oleh senyum dan sapaan hangat. Para pelayan Gereja dari Romo, Dewan Paroki Harian, Koordinator Wikayah, Ketua lingkungan, Ketua Seksi hingga kategorial datang satu per satu menuju Aula Fransiskus.

Di tengah suasana penuh semangat dan kekeluargaan itu, mereka berkumpul untuk mengikuti Rapat Karya Paroki (RAKA) 2025.

Rapat tahunan ini menjadi momen refleksi dan penyegaran bersama bagi seluruh penggerak karya pastoral Paroki Bekasi Utara. Melalui pertemuan ini, setiap unsur pelayanan diajak menata kembali arah dan langkah bersama agar Gereja semakin hidup, terbuka, dan relevan di tengah umat.

Dalam arahannya, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Romo Samuel Pangestu, Pr, menegaskan bahwa RAKA bukan sekadar forum administratif atau rutinitas tahunan, melainkan kesempatan untuk memperdalam semangat pelayanan yang bersumber dari kasih Tuhan.

“Karya Gereja sejatinya adalah karya Tuhan sendiri. Karena itu, melalui RAKA ini kita diajak untuk semakin mengasihi, murah hati, dan melayani dengan tulus,” ujar Romo Samuel dengan nada penuh pengharapan.

Lebih jauh, Romo Samuel juga mengingatkan pentingnya semangat sinodalitas berjalan bersama, mendengarkan satu sama lain, dan mengambil keputusan secara kolektif.

“Dalam setiap kegiatan gerejawi, jangan ada yang merasa paling berkuasa. Semua program harus dirumuskan bersama dan diputuskan lewat pleno,” tegasnya.

Dalam refleksinya, Romo Samuel mengaitkan semangat RAKA dengan Arah Dasar (Ardas) Keuskupan Agung Jakarta 2025, yang menekankan Keutuhan Alam Ciptaan. Ia mengajak seluruh umat untuk memandang kehidupan dengan iman, tidak terjebak dalam kekhawatiran duniawi, dan menyadari bahwa seluruh ciptaan adalah anugerah Allah yang harus dijaga bersama.

Mengutip Injil Matius 6:25–34, Romo Samuel mengingatkan:

“Aku berkata kepadamu: janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir akan tubuhmu, apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?”

Pesan itu kemudian ditegaskannya dengan ayat penutup yang menjadi pegangan hidup beriman:

“Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)

Menurut Romo Samuel, pesan Yesus ini mengingatkan bahwa Allah adalah sumber hidup kita. Maka, segala karya pastoral hendaknya berpusat pada kasih dan kebenaran Allah, bukan ambisi pribadi. Dari situlah tumbuh tanggung jawab untuk merawat manusia, alam, dan seluruh ciptaan sebagai satu kesatuan kasih ilahi.

Suasana diskusi dan tukar pengalaman dan presentasi antar peserta dari masing-masing seksi berlangsung hangat dan terbuka. Setiap peserta berbagi kisah pelayanan, tantangan di lingkungan, hingga upaya menumbuhkan partisipasi umat. Semua terasa seperti satu keluarga besar yang sedang menenun masa depan Gereja bersama.

RAKA 2025 menjadi wadah untuk meneguhkan kembali komitmen pelayanan yang berakar pada kasih dan kepedulian terhadap sesama. Dari sinilah diharapkan Paroki Santa Clara terus tumbuh menjadi tanda kehadiran Allah yang penuh kasih di tengah masyarakat Bekasi Utara.

Rapat Karya Paroki ini juga sejalan dengan arah dasar Rapat Karya Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), yang bertujuan merencanakan, mengevaluasi, dan mengimplementasikan karya pastoral Gereja secara menyeluruh. Melalui RAKA, Gereja mengembangkan program-program prioritas seperti memperkuat pastoral keluarga, memperdalam katekese dan liturgia, menumbuhkan belarasa sosial lewat dialog dan kerja sama lintas iman, serta mengajak umat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Selain itu, Rapat Karya juga menjadi ruang pembinaan untuk meningkatkan kualitas kader awam dan pelayanan pastoral, sekaligus meneguhkan komitmen bersama mewujudkan lingkungan Gereja yang aman sebagai wujud nyata kasih Kristus dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat.

“Yang terpenting bukan banyaknya program, melainkan seberapa dalam kasih yang menggerakkan setiap karya,” tutur salah satu peserta dengan senyum setelah rapat usai.

Penulis : SJS Komsos

5 2 votes
Beri Nilai
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments