Indahnya Toleransi di Lingkungan Konradus 5: Umat Muslim Sambut Misa Kunjungan Pastoral

Bekasi, SuaraClara – Malam itu, Selasa (30/9/2025), halaman rumah keluarga Lukas Samiyo di Blok AJ 4, Villa Gading Harapan, Babelan, Bekasi, tampak berbeda dari biasanya. Sebuah tenda sederhana berdiri, lampu-lampu menyala terang, menebarkan suasana akrab di tengah guyuran hujan. Di sanalah umat Katolik Lingkungan Konradus 5, Gereja Santa Clara, berkumpul untuk mengikuti Misa Kunjungan Pastoral.

Umat yang hadir datang sekitar 80 umat dari berbagai usia: anak-anak yang duduk rapi di barisan depan, remaja yang sigap membantu, para orangtua yang khusyuk berdoa, hingga lansia yang setia mengikuti perayaan. Kebersamaan lintas generasi ini memberi warna tersendiri bagi malam penuh syukur tersebut.

Misa dipersembahkan Romo Monaldus Banjarmahor, OFM Cap. Dalam homilinya, Romo Monald mengutip Injil Lukas 9:51-56 yang menegaskan bahwa Yesus datang bukan untuk menghukum, melainkan untuk menyelamatkan. Pesan itu terasa nyata dalam persaudaraan yang tampak malam itu.

Suasana misa tidak hanya khidmat, tetapi juga hangat. Sejak sore, para tetangga yang berkeyakinan muslim ikut ambil bagian: membantu menata kursi, mengatur parkir, hingga menyambut umat yang hadir. Tangan-tangan yang berbeda keyakinan berpadu dalam semangat gotong royong.

“Injil hari ini mengingatkan kita bahwa Yesus datang bukan untuk menghukum, melainkan untuk menyelamatkan. Apa yang kita lihat malam ini keterlibatan saudara-saudara kita yang berbeda iman adalah wujud nyata kasih itu. Inilah tanda bahwa Allah hadir dalam kebersamaan kita,” tutur Romo Monaldus.

Kesaksian datang dari tetangga tuan rumah, seorang muslim bernama Bapak Sairi. Ia mengaku merasakan kerukunan yang terjalin erat selama bertahun-tahun tinggal berdampingan dengan Keluarga Lukas dan warga lainnya.

“Kami selalu hidup rukun, damai, dan saling bergandengan tangan. Malam ini bukti nyata kalau kebersamaan dan kerukunan dan toleransi itu masih terjaga,” ujarnya.

Malam itu juga semakin indah saat para ibu berhijab tetangga yang beragama Islam menyalami umat dan Romo, bahkan berfoto bersama sebagai tanda persaudaraan.

Sementara itu Ketua Lingkungan Konradus 5, Andreas Mubakir, tak lupa menyampaikan rasa terima kasih.

“Saya berterima kasih kepada Romo Monald, seluruh umat lingkungan, serta para tetangga yang telah membantu acara ini, meski berbeda keyakinan. Kehadiran Bapak, Ibu, dan Romo semoga membawa berkah bagi kita semua,” ucapnya penuh haru.

Di Lingkungan Konradus 5 Babelan, toleransi malam itu bukan sekadar kata-kata. Ia hadir nyata dalam kursi yang ditata bersama, dalam sapaan hangat lintas iman, dan dalam doa yang dipanjatkan dengan tulus. Sebuah pengingat bahwa persaudaraan adalah harta yang paling berharga.

Penulis dan Foto : SJS